Perancangan Mesin Penepung Sistem Sentripugal
 |
Mesin Penepung Sistem Sentripugal |
Secara umum mesin
penepung sistem sentripugal terdiri dari tiga bagian
utama yaitu sistem transmisi daya,
sistem penepung sentripugal dan konstruksi
mesin. Sistem transmisi adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan
daya dari motor listrik ke sistem penepung
sentripugal.
Sistem penepung sentripugal adalah bagian
utama mesin yang berfungsi untuk menumbuk bahan baku
(beras, gandum dan kedelai) hingga menjadi bentuk tepung melalui sistem
sentripugal.
Konstruksi mesin adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk mendukung semua
sistem pada mesin penepung sistem sentripugal.
Berdasarkan hasil hasil
analisa
dan perancangan, diperoleh spesifikasi mesin penepung
sistem sentripugal sebagai berikut:
Spesifikasi
Sistem Transmisi
1. Motor listrik mesin penepung sistem
sentripugal dipilih dengan spesifikasi daya 0,2 kw (¼ Hp), kecepatan 900 rpm
dan 1 phasa.
2. Poros penggerak dirancang menggunakan
bahan S45C dengan diameter 10 mm.
3. Poros yang digerakkan dirancang menggunakan
bahan S45C dengan diameter 14 mm.
4. Puli penggerak dirancang dengan ukuran dp = 170 mm, dk
= 179 mm dan dB = 32 mm.
5. Puli yang digerakkan dirancang dengan ukuran
Dp = 57,8 mm
dan Dk = 66,8 mm.
6. Sabuk yang digunakan adalah sabuk V
dengan kode A43 artinya penampang sabuk tipe A dengan panjang sabuk 43 inchi
atau 1092 mm.
7. Baut pengikat puli penggerak dirancang menggunakan
baut 2 buah M6 x 1 dengan spesifikasi d
= 6 mm, d1 = 4,917 mm, d2 = 5,35 mm, h = 0,541 mm
dan p = 1 mm.
8. Pasak pada puli yang digerakkan dirancang
menggunakan bahan S45C-D dicelup dingin dan dilunakan dengan ukuran nominal
pasak 5 x 5 mm lebar 20 mm.
Spesifikasi
Sistem Penepung Sentripugal
1. Penumbuk dinamis dibuat dengan jumlah i = 3 buah, panjang p
= 20 mm dan lebar l = 4 mm. Penumbuk
dinamis diikat dengan pin yang terbuat dari bahan S 45 C berdiameter d = 8 mm.
2. Penumbuk statis dibuat dengan jumlah
gigi penumbuk k = 16 buah, panjang p = 15 mm dan lebar l = 7 mm. Penumbuk statis diikat dengan menggunakan 3 buah baut M6
x 1 dengan spesifikasi d = 6 mm, d1 = 4,917 mm, d2 = 5,35 mm, h = 0,541 mm
dan p = 1 mm.
3. Diameter minimum poros utama dirancang
dengan diameter 14 mm.
4. Pasak pada piringan penumbuk dirancang menggunakan
bahan S45C-D dicelup dingin dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 5 x 5 mm
lebar 15 mm.
Spesifikasi
Konstruksi Mesin
1. Dudukan motor dirancang menggunakan
sambungan baut dengan tebal mur 8 mm, jumlah baut 4 buah, ukuran baut M8 x 1,25
dengan spesifikasi d = 8 mm, d1 =6,647 mm, d2 = 7,188 mm, h = 0,677 mm
dan p = 1,25 mm.
2. Bantalan luncur dibuat dari bahan
kuningan dengan diameter dalam d = 30
mm dan panjang l = 20 mm.
3. Dudukan rumah penepung dirancang menggunakan
sambungan baut dengan tebal mur 8 mm, jumlah baut 4 buah, ukuran baut M8 x 1,25
dengan spesifikasi d = 8 mm, d1 =6,647 mm, d2 = 7,188 mm, h = 0,677 mm
dan p = 1,25 mm.
4. Konstruksi mesin dirancang dengan menggunakan
besi siku 30x30x3 mm berbahan S45C, proses pengelasan menggunakan las busur
listrik dengan spesifikasi elektroda E 6013 artinya memiliki kekuatan tarik
maksimum 60.000 lb/in2 atau 42 kg/mm2.
Bagi anda yang berminat dengan desain tersebut kami menyediakan gambar autocad. yang berminat silahkan email ke wawantantular@gmail.com